Soppeng, Sulawesi Selatan, Proyek pembangunan fasilitas WC di empat sekolah di Kabupaten Soppeng yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Transmigrasi tahun anggaran 2025 menjadi sorotan publik. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 791.735.000, dan dinilai warga terlalu besar untuk pembangunan fasilitas sanitasi dasar.
Empat sekolah yang menjadi lokasi proyek masing-masing adalah SDN 219 Madekkang, SMPN 1 Marioriwawo, SMPN 2 Marioriwawo, dan MTs Negeri Soppeng. Pekerjaan dilaksanakan oleh CV Batangkaluku dengan pengawasan dari PT Anuta Pura Konsultan.
Sejumlah warga menyampaikan pertanyaan mengenai besarnya anggaran tersebut. Mereka menilai nilai hampir Rp 800 juta untuk empat titik pembangunan WC tidak sesuai dengan standar biaya pembangunan sanitasi sekolah pada umumnya. Warga juga mempertanyakan dasar perhitungan anggaran, mulai dari material, tenaga kerja, hingga spesifikasi bangunan.
“Masyarakat ingin tahu rincian lengkapnya agar jelas penggunaan dananya,” ujar seorang warga, selasa, 17 November 2025.
Tuntutan transparansi semakin menguat karena proyek tersebut disebut hanya mencakup pembangunan WC tanpa fasilitas tambahan seperti sistem sanitasi terpadu, septic tank berstandar modern, atau infrastruktur pendukung lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak pelaksana proyek terkait detail anggaran maupun spesifikasi teknis pembangunan WC. Pemerintah daerah maupun instansi terkait belum menyampaikan keterangan resmi mengenai sorotan publik tersebut.
(Tim)
Komentar0