BIDIK KASUS.ID, LUWU — Memasuki hari keempat puncak prosesi adat Balik Gandangna La’te Situju Lisa’na Luwu, suasana penuh khidmat dan kemeriahan mewarnai pelaksanaan acara yang digelar di kediaman Wakil Bupati Luwu, Muhammad Dhevy Bijak Pawindu, SH, di kawasan Bukit Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu 20/12/ 2025.
Prosesi adat tersebut merupakan rangkaian acara syukuran dan penghormatan terakhir untuk almarhum Bapak Syukur Bijak, SE, mantan Bupati Luwu, yang diselenggarakan oleh keluarga besar, khususnya putra almarhum, Muhammad Dhevy Bijak Pawindu, yang juga menjabat sebagai To Makaka Bolong dalam struktur adat Kedatuan Luwu.
Sejak pagi hari, ribuan tamu undangan dari berbagai daerah di Luwu Raya dan luar wilayah telah memadati lokasi acara. Kehadiran para tokoh adat, pejabat pemerintahan, serta masyarakat umum menjadi bukti besarnya penghormatan terhadap almarhum Syukur Bijak yang dikenal sebagai tokoh pemersatu dan panutan masyarakat Luwu.
Acara ini turut dihadiri langsung oleh Datu Luwu H. Andi Maradang Makkulau, SH, beserta rombongan, Dewan Adat 12, serta para Maddika dari seluruh wilayah Luwu Raya. Kedatangan Datu Luwu disambut secara adat dengan Tari Paddupa Datu, sebagai bentuk penghormatan tertinggi dalam tradisi Kedatuan Luwu.
Selain itu, sejumlah kepala daerah dan pejabat penting turut hadir, di antaranya Bupati Luwu beserta rombongan, Wali Kota Palopo Hj. Naili Trisal yang didampingi suami Trisal Tahir, Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim bersama istri, serta Wakil Bupati Luwu Timur Hj. Puspawati Husler beserta rombongan.
Turut pula hadir anggota DPR RI dari Partai Gerindra, para anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan DPRD kabupaten se-Luwu Raya, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Dandim Kota Palopo, Kepala Kantor Wilayah Papua, para camat se-Kabupaten Luwu, Ketua Pengadilan Negeri Palopo, tokoh adat, tokoh agama, serta seluruh rumpun keluarga besar Muhammad Dhevy Bijak Pawindu.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menambah suasana religius dan khidmat. Selanjutnya, para tamu undangan mendengarkan ceramah yang mengangkat nilai-nilai keteladanan, keikhlasan, serta makna pengabdian seorang pemimpin kepada masyarakat.
Pada sesi sambutan, Datu Luwu yang diwakili oleh To Makaka Bujang menyampaikan pesan adat tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan nilai-nilai luhur Kedatuan Luwu, serta mengenang jasa-jasa almarhum Syukur Bijak dalam kehidupan adat dan pemerintahan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bupati Luwu, yang mengungkapkan rasa duka sekaligus apresiasi atas dedikasi almarhum Syukur Bijak selama mengabdi sebagai kepala daerah. Menurutnya, almarhum adalah sosok pemimpin yang memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan dan persatuan masyarakat Luwu.
Puncak sambutan disampaikan oleh Wakil Bupati Luwu Muhammad Dhevy Bijak Pawindu, yang menjelaskan secara mendalam makna filosofi Balik Gandangna La’te Situju Lisa’na Luwu. Ia menegaskan bahwa prosesi ini bukan sekadar tradisi, tetapi merupakan simbol penghormatan, rasa syukur, serta pengingat akan tanggung jawab moral generasi penerus untuk menjaga nilai adat, budaya, dan persatuan masyarakat Luwu.
Dalam kesempatan tersebut, Dhevy juga mewakili keluarga besar almarhum menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir dan memberikan doa, dukungan, serta penghormatan kepada almarhum Syukur Bijak.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan doa5 bersama yang dipanjatkan untuk almarhum serta keselamatan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Luwu. Suasana haru dan kekeluargaan terasa kuat, menandai berakhirnya salah satu prosesi adat besar yang sarat makna dan nilai budaya di Tanah Luwu.
Prosesi Balik Gandangna La’te Situju Lisa’na Luwu ini diharapkan menjadi pengingat pentingnya menjaga warisan adat dan nilai luhur leluhur sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Haniba Ani
Komentar0